Jumat, 16 September 2011

PROMOTING LESSON STUDY AS ONE OF THE WAYS FOR MATHEMATICS TEACHERS PROFESSIONAL DEVELOPMENT IN INDONESIA


By: Dr. Marsigit, M.A.
Reviewed by: Dyah Sartika Putri

Mencerminkan praktik bentuk mengajar matematika dengan konteks berbeda yang baik melalui VTR adalah terbukti jelas mendorong dan memotivasi guru untuk meningkatkan kompetensi mengajar mereka. Dalam beberapa bagian dari kegiatan program pengembangan guru profesional di Indonesia, tahun 2002 - 2005, refleksi melalui VTR konteks praktek pengajaran Jepang (Guru: Saito, Kazuya; Sekolah: Sekolah Dasar Ookayama, Yokohama kota, Unit: Area dari pesawat angka) yang dihasilkan persepsi guru itu adalah bahwa matematika mengajarkan model yang baik dan dapat diterapkan di Indonesia. Namun, guru menyadari bahwa untuk melaksanakan  model yang baik seperti itu ada beberapa kendala mendasar yang harus diatasi.

VTR (Video Tape Recorder) digunakan untuk pendidikan guru dan gerakan reformasi di Pendidikan Matematika, khusus untuk mengembangkan studi pelajaran memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: a) ringkasan pendek dari pelajaran dengan penekanan pada masalah-masalah utama dalam pelajaran, b) komponen utama pelajaran dan kejadian di kelas, dan, c) masalah untuk diskusi dan refleksi dengan guru mengamati pelajaran (Isoda, M., 2006). Menurut dia, Lesson Study dibagi menjadi tiga bagian: a) perencanaan pelajaran, b) bagian observasi, dan, c) bagian diskusi dan refleksi. Melalui pengamatan dari VTR, kita belajar dan menerapkan hal-hal dalam kegiatan berikutnya. Guru di Indonesia dapat mengamati pelajaran dari konteks yang berbeda di negara yang berbeda (misalnya Jepang) melalui VTR. Jika kita amati proses belajar mengajar melalui VTR, ringkasan pendek perlu untuk memahami
isi dan kita perlu mengamati beberapa kali VTR untuk memahami isinya dengan jelas.
Setelah melakukan ini, mungkin akan berkembang isu-isu yang berguna untuk diskusi dan refleksi serta untuk mencerminkan pada praktek-praktek yang baik, pelajaran yang baik atau pelajaran inovatif untuk reformasi pendidikan matematika. Dalam proses pra-pelayanan pendidikan guru, penting untuk mengembangkan perspektif guru. Belajar mendengarkan adalah kata kunci untuk pendekatan ini. Dalam kasus Jepang, studi pelajaran biasanya dimulai dengan mengembangkan rencana pelajaran. Pada tahap ini, guru memecahkan dan menimbulkan masalah dari perspektif siswa.
Secara umum, kegiatan yang merefleksikan konteks Jepang mengajar matematika melalui VTR di program pelatihan dianggap sebagai hal yang baik dan berguna oleh guru. Para guru perlu disosialisasikan ke kabupaten lain agar lebih banyak guru yang dapat mempelajarinya. Mereka merasa bahwa ajaran tercermin dalam VTR adalah model yang baik yang juga dapat diimplementasikan dalam konteks Indonesia. Namun, mereka dianggap bahwa tidak mudah untuk menerapkannya. Para guru dilihat bahwa untuk menerapkan model yang baik mengajar matematika, seperti tercermin dalam VTR, ada beberapa kendala yang datang dari: rencana pelajaran, 'lembar kerja, guru siswa kompetensi, kesiapan siswa, fasilitas dan peralatan pendidikan, pengajaran metodologi, alokasi waktu, jumlah siswa dan penganggaran. Guru perlu untuk meningkatkan mereka mengajar kompetensi dan kompetensi isi pengajaran. Mereka dianggap bahwa mereka perlu untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam menyiapkan rencana pelajaran dan menghasilkan siswa yg berkualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar