By: Dr. Marsigit, M.A.
Reviewed by: Dyah Sartika Putri
Tingkat diskusi filosofis memiliki karakteristik seperti kebutuhan untuk mengetahui serta membandingkan dengan beberapa pandangan independen, dengan maksud untuk membangun teori umum tentang subjek terkait seperti halnya dijalaskan oleh penulis berdasarkan Mackenzie, JS, (1917), yang menyatakan bahwa filsafat harus memperhatikan hasil penyelidikan umum dari semua ilmu untuk berusaha atau untuk membangun sebuah teori umum. Penulis menggunakan beberapa pendekatan filosofis seperti interpretasi, coherences internal, idealisasi, perbandingan, analogi dan deskripsi. Berdasarkan pendekatan-pendekatan, penulis menyesuaikan Struktur Analisis Hermenetics Greimas untuk menunjukkan hubungan antar komponen-komponen pengajaran penomoran desimal dengan materi fisik. Terdapat dua jenis benda yang mempengaruhi subjek dalam penelitian tersebut: yang pertama ‘hal dalam diri mereka sendiri’ yang berpengaruh terhadap diri sendiri, dan yang kedua ‘penampilan dalam diri mereka sendiri’ yang bertindak secara independen atas sensibilitas seseorang terhadap apapun yang melekat pada karakteristik reseptor sensorik seorang manusia. Dalam teori Kant tersebut menyebutkan tidak ada hubungannya dengan masalah yang cukup terpisah dari apakah yang berhubungan dengan sensibilitas adalah efek dari sebuah objek bukan obyek itu sendiri , dan masalah keprihatinan dari objek yang secara kesadaran perseptual bukan memiliki hubungan biasa yang mungkin akan terjadi untuk beberapa objek lebih lanjut. Kant menegaskan bahwa 'ruang' dan 'waktu' adalah bentuk-bentuk perasaan kita, apa yang mempengaruhi kepekaan kita adalah sebuah benda yang memiliki 'ruang' atau 'jasmani' karakteristik yaitu objek fenomenal. Dalam hal epistemik fidelity dinyatakan bahwa, Meira (1998), perangkat mekanik menjadi 'terlihat' sebagai hal-hal yang diperlukan penjelasan, dibandingkan sumber daya yang tak terlihat (energi) untuk membuat matematika karena hal tersebut lebih mudah diakses. Didalam penerapan terhadap bahan ajar matematika di kelas 5 tingkat signifikansi epistemis bahan tergantung pada bahan sendiri di mana domain matematika diwakili tidak tergantung pada penggunaan oleh siswa. Secara eksplisit, mereka didefinisikan bahwa tingkat ketetapan epistemis dari bahan instruksional adalah ukuran kualitas pemetaan analogis antara fitur dari material dan domain pengetahuan target dan juga ketetapan suatu epistemis model tergantung pada hubungan fitur intrinsik dalam model untuk target struktur matematis, dan tidak tergantung karakteristik pengguna. Hasil daari penelitian tersebut memberikan wawasan peran yang berbeda dari kesetiaan epistemis dan aksesibilitas bahan pembelajaran fisik. Aspek proses belajar mengajar matematika adalah untuk mengejar dalam jangka hubungan mahasiswa sebagai bahan subyek dan fisik sebagai objek dalam skema Sturktur Analisis Hermenetics Greimas.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar